prekforalldc – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyiapkan dana sebesar Rp4 miliar untuk melakukan rekayasa atau modifikasi cuaca guna menekan intensitas hujan yang ekstrem. Langkah ini diambil sebagai upaya mitigasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir yang sering terjadi di Jakarta selama musim penghujan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, mengatakan bahwa modifikasi cuaca dilakukan dalam dua tahap hingga akhir Desember 2024. “Anggarannya yang tersedia di BPBD saat ini kurang lebih sekitar Rp4 miliar. Ini nanti kita akan optimalkan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Teguh kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (10/12/2024).
Tahap pertama modifikasi cuaca telah dilaksanakan pada 7-9 Desember 2024. Dalam tahap ini, Pemprov Jakarta melakukan tujuh sortie penerbangan penyemaian awan. Hasilnya cukup efektif, mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta.
“Tahap pertama total kami melakukan tujuh sortie penerbangan penyemaian awan. Hasilnya cukup efektif, mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta,” kata Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta, Marulitua Sijabat.
Tahap kedua modifikasi cuaca dimulai sejak 13 Desember 2024 dan berakhir pada hari ini. Operasi ini dilakukan di Lapangan Terbang Budiarto sebagai posko operasi. Penerapan modifikasi cuaca ini sepenuhnya disesuaikan dengan hasil pengamatan dan analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Ini merupakan ikhtiar bersama mengamankan Jakarta dari bencana hidrometeorologi. Juga memberikan layanan rasa aman bagi masyarakat di Jakarta untuk beraktivitas,” kata Marulitua Sijabat.
Pemprov Jakarta bekerja sama dengan BMKG dalam melakukan modifikasi cuaca. Wilayah Jakarta diprediksi mengalami cuaca ekstrem sampai akhir 2024. “Rekayasa cuaca tidak berarti akan menghentikan hujan, tapi paling tidak akan mengurangi intensitas hujan secara signifikan,” kata Teguh judi bola.
Anggaran sebesar Rp4 miliar ini digunakan untuk dua tahap modifikasi cuaca hingga akhir Desember 2024. Tahap pertama telah menghabiskan sekitar Rp1,3 miliar, sementara tahap kedua menghabiskan sekitar Rp1,6 miliar. Sisa anggaran sekitar Rp1,2 hingga Rp1,3 miliar akan digunakan untuk tahap ketiga yang akan dilaksanakan setelah 20 Desember 2024, tergantung kebutuhan yang dianalisis oleh BMKG.
“Kami akan berkolaborasi dengan BMKG untuk menentukan periode kritis untuk operasi modifikasi cuaca. Anggaran yang tersisa, sekitar Rp1,3 miliar, cukup untuk maksimal tiga hari. Setiap hari biasanya melibatkan dua hingga empat sortie,” jelas Teguh.
Jika kebutuhan untuk modifikasi cuaca berlanjut hingga akhir tahun, Pemprov Jakarta akan mempertimbangkan penggunaan dana tak terduga (BTT). “Jika kita perlu melakukan modifikasi cuaca di akhir tahun, kami akan mempertimbangkan penggunaan dana BTT,” kata Teguh.
Modifikasi cuaca merupakan salah satu upaya Pemprov Jakarta untuk mengurangi risiko banjir dan memberikan rasa aman bagi masyarakat selama musim penghujan. Dengan anggaran Rp4 miliar, Pemprov Jakarta berharap dapat menekan intensitas hujan secara signifikan dan mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta.