prekforalldc.org

prekforalldc.org – Dalam respons terhadap aktivitas Organisasi Papua Merdeka (OPM), pasukan gabungan TNI-Polri berhasil melakukan operasi pengamanan dan mengambil alih Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan stabilitas dan keamanan wilayah tersebut.

Rincian Evakuasi

Operasi evakuasi dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2024 oleh Penerangan Koops Habema, bertepatan sehari setelah pengamanan wilayah Homeyo tercapai. Sasaran utama evakuasi adalah memulangkan jenazah Alexsander Parapak, korban penembakan yang dilakukan oleh OPM.

Koordinasi Evakuasi

Prosedur evakuasi jenazah dilakukan melalui operasi udara, menggunakan aset helikopter TNI AD dan Polri serta pesawat dari TNI Angkatan Udara. Operasi ini turut melibatkan satuan-satuan dari Komando Operasi TNI Habema, Satgas Nanggala Kopassus Damai Cartenz, Puspenerbad, serta TNI Angkatan Udara, di bawah pengawasan Kogabwilhan III.

Aspek Humaniter

Pernyataan dari Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard TH Tampubolon, menekankan bahwa operasi evakuasi ini dijalankan sebagai bagian dari upaya kemanusiaan yang bertujuan untuk memperkuat keamanan regional dan mempromosikan percepatan pembangunan di Provinsi Papua.

Evakuasi Sipil

Selain itu, aparat gabungan juga berhasil mengevakuasi tiga pendatang, termasuk seorang guru dan dua orang anak, yang berkeinginan untuk kembali ke tempat asal. Hal ini menunjukkan bahwa operasi juga memperhatikan keselamatan dan kebutuhan warga sipil dalam situasi konflik.

Konteks Insiden

Insiden yang mendorong pelaksanaan evakuasi ini berawal dari serangan pada tanggal 30 April 2024 oleh kelompok OPM, yang menyebabkan kematian Alexsander Parapak, seorang warga negara yang berdomisili di luar Papua. Korban, yang merupakan penduduk asli dari suku Toraja, mengalami nasib tragis sebagai dampak dari konflik tersebut.

Operasi yang dilakukan oleh TNI-Polri tidak hanya menegaskan komitmen terhadap penegakan kedaulatan dan keamanan nasional, tetapi juga menyoroti pendekatan yang berorientasi pada aspek humaniter dalam mengelola konsekuensi dari konflik internal. Pemulangan jenazah dan evakuasi warga sipil menunjukkan upaya komprehensif dalam merespons situasi darurat dengan penuh martabat dan perhatian terhadap hak-hak individu.