prekforalldc.org – Warga lokal di Mallorca, Spanyol, telah mencapai titik didih terkait dengan keberadaan turis asing. Mereka mengambil tindakan langsung dengan menghalangi akses ke pantai Calo des Moro, yang dikenal sebagai salah satu destinasi populer bagi pengunjung.
Menurut laporan, ratusan penduduk lokal berkumpul dan memblokir pintu masuk ke pantai tersebut. Mereka juga memasang spanduk dengan tulisan ‘SOS Warga’ dan membagikan selebaran dalam bahasa Inggris dan Jerman, menunjukkan tingkat frustrasi mereka.
Selain itu, akses ke jalur-jalur setapak yang menuju pantai ditutup oleh penduduk, yang meneriakkan kata-kata seperti ‘pergi, pergi, pergi’ kepada turis yang mencoba memasuki area tersebut. Hal ini menyebabkan kebingungan di kalangan turis yang tidak mengharapkan penerimaan seperti ini.
Salah satu penduduk setempat mengungkapkan kepada para turis, “Turis telah menguasai pantai. Untuk satu hari, kami akan menikmatinya.” Hal ini menunjukkan keinginan mereka untuk menikmati pantai tanpa kehadiran turis.
Penduduk juga mendekati turis yang sedang berjemur dan memaksa mereka untuk meninggalkan pantai dengan membentangkan spanduk di depan mereka. Caló des Moro, yang terkenal dengan pemandangan indah dan air jernihnya, seringkali menjadi lokasi yang disukai oleh influencer Instagram dan pelancong.
Protes ini bermula dari sekitar 20 penduduk dan meningkat menjadi lebih dari 200 orang, menunjukkan solidaritas yang kuat di antara warga lokal dalam mengusir pengunjung. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas di Kepulauan Balearic, yang meliputi Mallorca, Menorca, dan Ibiza, yang diprakarsai oleh grup media sosial Mallorca Platja Tour.
Kegiatan protes telah menyebabkan ketegangan, seperti yang terlihat dari video viral bulan lalu di mana pengunjuk rasa mendatangi wisatawan yang sedang makan di luar, dengan meneriakkan “turis pulang saja”. Demonstrasi besar dengan sekitar 10.000 orang juga telah berlangsung, dengan teriakan “Mari selamatkan Majorca. Orang asing keluar”.
Peristiwa ini menjadi sorotan utama dalam berita pada Selasa (25/6), menunjukkan tingkat kejenuhan warga lokal terhadap pariwisata yang berlebihan dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Selain itu, berita lainnya juga mencakup topik seperti pembongkaran lapak PKL di kawasan Puncak dan penolakan pulau Capri terhadap kedatangan turis.