prekforalldc.org — Aviliani, Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menyoroti tantangan yang akan dihadapi ekonomi Indonesia pada tahun 2025. Beratnya beban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) diperkirakan akan semakin meningkat, terutama karena utang yang jatuh tempo dan kebutuhan pembiayaan untuk program makan bergizi gratis yang dijanjikan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Selama kampanye Pilpres 2024, Tim Prabowo mengusulkan anggaran untuk program makan bergizi gratis sekitar Rp 400 triliun. Namun, mengingat kondisi keuangan negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyepakati anggaran yang lebih rendah, yaitu Rp 71 triliun untuk tahun 2025. “Pendanaan secara bertahap menjadi solusi, karena anggaran sebesar Rp 400 triliun tentu akan menimbulkan pertanyaan besar dari investor,” jelas Aviliani ketika ditemui di kawasan Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta.
Beberapa Catatan Mengenai Kondisi Utang:
Data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menunjukkan jumlah utang yang jatuh tempo pada tahun 2024 adalah sebesar Rp 434,29 triliun, yang meningkat dramatis menjadi Rp 800,33 triliun pada tahun 2025. Pada tahun 2026, jumlah tersebut sedikit naik menjadi Rp 803,19 triliun, dan stabil pada tahun 2027 dengan jumlah Rp 802,61 triliun, sebelum akhirnya mulai menurun pada tahun 2028.
Dampak terhadap Investasi Asing:
Aviliani turut mengkhawatirkan dampak kondisi ini terhadap aliran modal asing, yang tercatat masih keluar dari Indonesia, meskipun nilai tukar rupiah sudah mulai menguat. “Kondisi ini menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat mengenai pengelolaan APBN tahun depan yang akan cukup berat,” ujar Aviliani. Menurutnya, penting untuk memberikan gambaran jelas mengenai situasi keuangan yang akan dihadapi pada Agustus, agar investor dapat kembali tertarik untuk masuk ke Indonesia.
Kinerja Rupiah:
Pada penutupan Senin (24/6/2024), rupiah ditutup menguat 0,3% di angka Rp16.390/US, . Meskipun telah ada penjelasan dari pemerintah dan tim sinkronisasi kebijakan Prabowo-Gibran terkait anggaran program makan bergizi gratis dan kebijakan fiskal yang hati-hati, aliran modal asing tetap menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran.
Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun yang krusial dalam pengelolaan keuangan negara, dengan fokus utama pada strategi pembayaran utang yang jatuh tempo dan pendanaan untuk program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.