PREKFORALLDC – Pada akhir abad ke-17, dua pemikir terbesar Eropa, Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz, terlibat dalam salah satu pertikaian paling terkenal dalam sejarah sains. Di pusat konflik ini adalah prioritas penemuan kalkulus, sebuah cabang baru matematika yang revolusioner yang berperan penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Meskipun keduanya membuat kontribusi yang tidak ternilai, perselisihan antara Newton dan Leibniz mengungkapkan ketegangan yang lebih luas tentang hak intelektual, nasionalisme, dan cara sains dijalankan. Artikel ini akan menggali aspek-aspek pertikaian ini dan dampaknya pada komunitas ilmiah.

  1. Latar Belakang Konflik:
    Isaac Newton, seorang fisikawan dan matematikawan Inggris, dan Gottfried Wilhelm Leibniz, seorang filsuf dan matematikawan Jerman, bekerja secara terpisah untuk mengembangkan kalkulus. Newton pertama kali mengembangkan ide dasar kalkulus pada pertengahan 1660-an tetapi tidak menerbitkannya secara luas pada waktu itu. Leibniz mulai menerbitkan karyanya tentang kalkulus pada tahun 1684 dan secara terbuka memperoleh pengakuan untuk penemuan tersebut.
  2. Klaim Prioritas:
    Konflik mencapai titik kritis ketika kedua belah pihak mulai mengklaim prioritas penemuan kalkulus. Newton dan pengikutnya berpendapat bahwa Leibniz telah mengakses beberapa ide Newton yang tidak diterbitkan melalui korespondensi dan tulisan-tulisan yang dibagikan dengan komunitas ilmiah. Di sisi lain, Leibniz dan pendukungnya berkeras bahwa ia telah mengembangkan kalkulus secara mandiri.
  3. Pertikaian dan Polemik:
    Pertikaian antara Newton dan Leibniz tumbuh menjadi polemik publik ketika kedua kubu melemparkan tuduhan penjiplakan. Newton, yang memiliki pengaruh besar di Royal Society, dianggap telah menggunakan posisinya untuk mendiskreditkan Leibniz. Pada tahun 1712, Royal Society memublikasikan laporan yang mendukung klaim prioritas Newton, meskipun terdapat bukti bahwa Newton sendiri memiliki peran dalam pembuatan laporan tersebut.
  4. Pengembangan Kalkulus dan Dampaknya:
    Meskipun terjadi pertikaian, pengembangan kalkulus oleh kedua matematikawan itu memiliki implikasi mendalam. Newtonian “fluxions” dan notasi diferensial dan integral Leibniz membuka jalan bagi kemajuan besar dalam fisika, teknik, dan matematika. Notasi Leibniz, karena kesederhanaannya dan kemudahan penggunaan, akhirnya menjadi standar yang lebih disukai dan masih digunakan hingga hari ini.
  5. Resolusi dan Warisan:
    Pertarungan antara Newton dan Leibniz tidak pernah benar-benar terselesaikan selama hidup mereka. Namun, sejarah telah mengakui bahwa kedua ilmuwan tersebut mengembangkan kalkulus secara independen. Konflik ini menyebabkan komunitas ilmiah lebih menyadari kebutuhan akan komunikasi yang jelas dan penerbitan tepat waktu untuk memastikan klaim prioritas.

Kesimpulan:
Pertikaian antara Newton dan Leibniz menyoroti sisi manusiawi dari praktek ilmiah. Sementara keduanya adalah genius dalam hak mereka sendiri, keinginan untuk mendapatkan pengakuan dapat menimbulkan konflik yang merusak. Meskipun demikian, kontribusi mereka terhadap pengembangan kalkulus tetap menjadi salah satu pencapaian intelektual terbesar dalam sejarah umat manusia, yang dasar-dasarnya terus memengaruhi ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Warisan mereka mengingatkan kita bahwa di balik setiap penemuan besar sering kali ada cerita manusiawi yang kompleks.